Kamis, 08 Januari 2009

Dengarkan Aku

Pencarian langkah yang sesuai pada pembelajaran Anak Usia Dini yang lebih banyak mengadopsi dari kebudayaan berbeda malah mempersulit pendidik menyesuaikan teori dengan kenyataan. terkesimak dengan kemajuan tanpa memperdulikan latar belakang dan faktor-faktor lain membuat pendidik prasekolah mencari penyelesaian.
pendidik dituntut mengerti dan memahami segala perkembangan anak bahkan mempelajari teori-teori pembangkit bumingnya PAUD di dunia. tetapi negara tidak mempertimbangkan tingkat pendidikan selanjutnya. pada kenyataanya, nyaris Sekolah Dasar dengan dasar fisik maupun mental baik akan mengedakan tes penyaringan masuk murid baru. tiga diantaranya membaca, menulis dan berhitung.
apakah takut tidak mampu membimbing muridnya mengikuti mata pelajaran atau ingin terlihat hebat karena memiliki murid-murid yang lebih dahulu mampu membaca, menulis dan menghitung?padahal pendidik prasekolah menyadari betapa 3 hal tersebut bisa jadi momok jika dipaksakan atau akan membosankan jika anak belum mau diperkenalkan membaca, menulis dan berhitung.
semua pendidik prasekolah menyadari calistung di Taman Kanak-kanak hanyalah sebuah perkenalan bukan tuntutan. sudah banyak kasus yang memperlihatkan anak akan cepat bosan bersekolah jika saat bermainnya lebih banyak di pakai untuk belajar.
dilematis ini masih akan terus berlanjut walau PAUD (Pendidikn Anak Usia Dini) kembali hilang yang sempat dimunculkan kembali sejak tahun 2000.
selamat berjuang sarjana-sarjana PAUD Indonesia untuk menemukan langkah terbaik dalam penciptaan anak bangsa terdidik sesuai jati dirinya.